Jumat, 26 Agustus 2011

Mama Mona Mertuaku

Sudah dua tahun ini aku
menikah dengan Virni, dia
seorang model iklan dan enam
bulan lalu, dia menjadi seorang
bintang sinetron, sementara aku
sendiri adalah seorang
wiraswasta di bidang pompa
bensin. Usiaku kini 32 tahun,
sedangkan Virni usia 21 tahun.
Virni seorang yang cantik
dengan kulit yang putih bersih
mungkin karena keturunan dari
ibunya. Aku pun bangga
mempunyai istri secantik dia.
Ibunya Virni, mertuaku, sebut
saja Mama Mona, orangnya pun
cantik walau usianya sudah 39-
tahun. Mama Mona merupakan
istri ketiga dari seorang pejabat
negara ini, karena istri ketiga
jadi suaminya jarang ada di
rumah, paling-paling sebulan
sekali. Sehingga Mama Mona
bersibuk diri dengan berjualan
berlian.
Aku tinggal bersama istriku di
rumah ibunya, walau aku sndiri
punya rumah tapi karena
menurut istriku, ibunya sering
kesepian maka aku tinggal di
"Pondok Mertua Indah". Aku
yang sibuk sekali dengan
bisnisku, sementara Mama Mona
juga sibuk, kami jadi kurang
banyak berkomunikasi tapi sejak
istriku jadi bintang sinetron 6
bulan lalu, aku dan Mama Mona
jadi semakin akrab malahan kami
sekarang sering melakukan
hubungan suami istri, inilah
ceritanya.
Sejak istriku sibuk syuting
sinetron, dia banyak pergi keluar
kota, otomatis aku dan
mertuaku sering berdua di
rumah, karena memang kami
tidak punya pembantu. Tiga
bulan lalu, ketika istriku pergi ke
Jogja, setelah kuantar istriku ke
stasiun kereta api, aku mampir
ke rumah pribadiku dan baru
kembali ke rumah mertuaku kira-
kira jam 11.00 malam. Ketika aku
masuk ke rumah aku terkaget,
rupanya mertuaku belum tidur.
Dia sedang menonton TV di
ruang keluarga.
"Eh, Mama.. belum tidur.."
"Belum, Tom.. saya takut tidur
kalau di rumah belum ada
orang.."
"Oh, Maaf Ma, saya tadi mampir
ke rumah dulu.. jadi agak telat.."
"Virni.. pulangnya kapan?"
"Ya.. kira-kira hari Rabu, Ma.. Oh..
sudah malam Ma, saya tidur
dulu.."
"Ok.. Tom, selamat tidur.."
Kutinggal Mama Mona yang
masih nonton TV, aku masuk ke
kamarku, lalu tidur.
Keesokannya, Sabtu Pagi ketika
aku terbangun dan menuju ke
kamar makan kulihat Mama
Mona sudah mempersiapkan
sarapan yang rupanya nasi
goreng, makanan favoritku.
"Selamat Pagi, Tom.."
"Pagi.. Ma, wah Mama tau aja
masakan kesukaan saya."
"Kamu hari ini mau kemana
Tom?"
"Tidak kemana-mana, Ma.. paling
cuci mobil.."
"Bisa antar Mama, Mama mau
antar pesanan berlian."
"Ok.. Ma.."
Hari itu aku menemani Mama
pergi antar pesanan dimana
kami pergi dari jam 09.00
sampai jam 07.00 malam. Selama
perjalanan, Mama menceritakan
bahwa dia merasa kesepian
sejak Virni makin sibuk dengan
dirinya sendiri dimana suaminya
pun jarang datang, untungnya
ada diriku walaupun baru malam
bisa berjumpa. Sejak itulah aku
jadi akrab dengan Mama Mona.
Sampai di rumah setelah
berpergian seharian dan setelah
mandi, aku dan Mama nonton TV
bersama-sama, dia mengenakan
baju tidur modelnya baju
handuk sedangkan aku hanya
mengenakan kaus dan celana
pendek. Tiba-tiba Mama
menyuruhku untuk memijat
dirinya.
"Tom, kamu capek nggak, tolong
pijatin leher Mama yach.. habis
pegal banget nih.."
"Dimana Ma?"
"Sini.. Leher dan punggung
Mama.."
Aku lalu berdiri sementara Mama
Mona duduk di sofa, aku mulai
memijat lehernya, pada awalnya
perasaanku biasa tapi lama-lama
aku terangsang juga ketika kulit
lehernya yang putih bersih dan
mulus kupijat dengan lembut
terutama ketika kerah baju
tidurnya diturunkan makin ke
bawah dimana rupanya Mama
Mona tidak mengenakan BH dan
payudaranya yang cukup
menantang terintip dari
punggungnya olehku dan juga
wangi tubuhnya yang sangat
menusuk hidungku.
"Maaf, Ma.. punggung Mama juga
dipijat.."
"Iya.. di situ juga pegal.."
Dengan rasa sungkan tanganku
makin merasuk ke punggungnya
sehingga nafasku mengenai
lehernya yang putih, bersih dan
mulus serta berbulu halus. Tiba-
tiba Mama berpaling ke arahku
dan mencium bibirku dengan
bibirnya yang mungil nan
lembut, rupanya Mama Mona
juga sudah mulai terangsang.
"Tom, Mama kesepian.. Mama
membutuhkanmu.." Aku tidak
menjawab karena Mama
memasukkan lidahnya ke
mulutku dan lidah kami
bertautan. Tanganku yang ada
di punggungnya ditarik ke arah
payudaranya sehingga
putingnya dan payudaranya
yang kenyal tersentuh
tanganku. Hal ini membuatku
semakin terangsang, dan aku
lalu merubah posisiku, dari
belakang sofa, aku sekarang
berhadapan dengan Mama Mona
yang telah meloloskan bajunya
sehingga payudaranya terlihat
jelas olehku.
Aku tertegun, rupanya tubuh
Mama Mona lebih bagus dari
milik anaknya sendiri, istriku.
Aku baru pertama kali ini melihat
tubuh ibu mertuaku yang toples.
"Tom, koq bengong, khan Mama
sudah bilang, Mama kesepian.."
"iya.. iya.. iya Mah,"
Ditariknya tanganku sehingga
aku terjatuh di atas tubuhnya,
lalu bibirku dikecupnya kembali.
Aku yang terangsang
membalasnya dengan
memasukkan lidahku ke
mulutnya. Lidahku disedot di
dalam mulutnya. Tanganku mulai
bergerilya pada payudaranya.
Payudaranya yang berukuran
36B sudah kuremas-remas,
putingnya kupelintir yang
membuat Mama Mona
menggoyangkan tubuhnya
karena keenakan. Tangannya
yang mungil memegang
batangku yang masih ada di
balilk celana pendekku. Diusap-
usapnya hingga batangku mulai
mengeras dan celana pendekku
mulai diturunkan sedikit, setelah
itu tangannya mulai mengorek
di balik celana dalamku sehingga
tersentuhlah kepala batangku
dengan tangannya yang lembut
yang membuatku gelisah.
Keringat kami mulai bercucuran,
payudaranya sudah tidak
terpegang lagi tanganku tapi
mulutku sudah mulai menari-nari
di payudaranya, putingnya
kugigit, kuhisap dan kukenyot
sehingga Mama Mona kelojotan,
sementara batangku sudah
dikocok oleh tangannya
sehingga makin mengeras.
Tanganku mulai meraba-raba
celana dalamnya, dari sela-sela
celana dan pahanya yang putih
mulus kuraba vaginanya yang
berbulu lebat. Sesekali kumasuki
jariku pada liang vaginanya
yang membuat dirinya makin
mengelinjang dan makin
mempercepat kocokan
tangannya pada batangku.
Hampir 10 menit lamanya
setelah vaginanya telah basah
oleh cairan yang keluar dengan
berbau harum, kulepaskan
tanganku dari vaginanya dan
Mama Mona melepaskan
tangannya dari batangku yang
sudah keras. Mama Mona lalu
berdiri di hadapanku,
dilepaskannya baju tidurnya dan
celana dalamnya sehingga aku
melihatnya dengan jelas tubuh
Mama Mona yang bugil dimana
tubuhnya sangat indah dengan
tubuh tinggi 167 cm, payudara
berukuran 36B dan vagina yang
berbentuk huruf V dengan
berbulu lebat, membuatku
menahan ludah ketika
memandanginya.
"Tom, ayo.. puasin Mama.."
"Ma.. tubuh Mama bagus sekali,
lebih bagus dari tubuhnya
Virni.."
"Ah.. masa sih.."
"Iya, Ma.. kalau tau dari 2 tahun
lalu, mungkin Mamalah yang
saya nikahi.."
"Ah.. kamu bisa aja.."
"Iya.. Ma.. bener deh.."
"Iya sekarang.. puasin Mama
dulu.. yang penting khan kamu
bisa menikmati Mama sekarang.."
"Kalau Mama bisa memuaskan
saya, saya akan kawini Mama.."
Mama lalu duduk lagi, celana
dalamku diturunkan sehingga
batangku sudah dalam
genggamannya, walau tidak
terpegang semua karena
batangku yang besar tapi
tangannya yang lembut sangat
mengasyikan.
"Tom, batangmu besar sekali,
pasti Virni puas yach."
"Ah.. nggak. Virni.. biasa aja Ma.."
"Ya.. kalau gitu kamu harus
puasin Mama yach.."
"Ok.. Mah.."
Mulut mungil Mama Mona sudah
menyentuh kepala batangku,
dijilatnya dengan lembut, rasa
lidahnya membuat diriku
kelojotan, kepalanya kuusap
dengan lembut. Batangku mulai
dijilatnya sampai biji pelirku,
Mama Mona mencoba
memasukkan batangku yang
besar ke dalam mulutnya yang
mungil tapi tidak bisa, akhirnya
hanya bisa masuk kepala
batangku saja dalam mulutnya.
Hal ini pun sudah membuatku
kelojotan, saking nikmatnya
lidah Mama Mona menyentuh
batangku dengan lembut.
Hampir 15 menit lamanya
batangku dihisap membuatnya
agak basah oleh ludah Mama
Mona yang sudah tampak
kelelahan menjilat batangku dan
membuatku semakin
mengguncang keenakan. Setelah
itu Mama Mona duduk di Sofa
dan sekarang aku yang jongkok
di hadapannya. Kedua kakinya
kuangkat dan kuletakkan di
bahuku. Vagina Mama Mona
terpampang di hadapanku
dengan jarak sekitar 50 cm dari
wajahku, tapi bau harum
menyegarkan vaginanya
menusuk hidungku.
"Ma, Vagina Mama wangi sekali,
pasti rasanya enak sekali yach."
"Ah, masa sih Tom, wangi mana
dibanding punya Virni dari
punya Mama."
"Jelas lebih wangi punya mama
dong.."
"Aaakkhh.."
Vagina Mama Mona telah
kusentuh dengan lidahku. Kujilat
lembut liang vagina Mama Mona,
vagina Mama Mona rasanya
sangat menyegarkan dan manis
membuatku makin menjadi-jadi
memberi jilatan pada vaginanya.
"Ma, vagina.. Mama sedap sekali..
rasanya segar.."
"Iyaah.. Tom, terus.. Tom.. Mama
baru kali ini vaginanya dijilatin..
ohh.. terus.. sayang.."
Vagina itu makin kutusuk
dengan lidahku dan sampai juga
pada klitorisnya yang rasanya
juga sangat legit dan
menyegarkan. Lidahku kuputar
dalam vaginanya, biji klitorisnya
kujepit di lidahku lalu kuhisap
sarinya yang membuat Mama
Mona menjerit keenakan dan
tubuhnya menggelepar ke kanan
ke kiri di atas sofa seperti cacing
kepanasan. "Ahh.. ahh.. oghh
oghh.. awww.. argh.. arghh..
lidahmu Tom.. agh, eena..
enakkhh.. aahh.. trus.. trus.."
Klitoris Mama Mona yang manis
sudah habis kusedot sampai
berulang-ulang, tubuh Mama
Mona sampai terpelintir di atas
sofa, hal itu kulakukan hampir
30 menit dan dari vaginanya
sudah mengeluarkan cairan
putih bening kental dan rasanya
manis juga, cairan itupun
dengan cepat kuhisap dan kujilat
sampai habis sehingga tidak ada
sisa baik di vaginanya maupun
paha mama Mona.
"Ahg.. agh.. Tom.. argh.. akh..
akhu.. keluar.. nih.. ka.. kamu..
hebat dech.." Mama Mona
langsung ambruk di atas sofa
dengan lemas tak berdaya,
sementara aku yang merasa
segar setelah menelan cairan
vagina Mama Mona, langsung
berdiri dan dengan cepat
kutempelkan batang
kemaluanku yang dari 30 menit
lalu sudah tegang dan keras
tepat pada liang vagina Mama
Mona yang sudah kering dari
cairan. Mama Mona melebarkan
kakinya sehingga
memudahkanku menekan
batangku ke dalam vaginanya,
tapi yang aku rasakan liang
vagina Mama Mona terasa
sempit, aku pun keheranan.
"Ma.. vagina Mama koq sempit
yach.. kayak vagina anak gadis."
"Kenapa memangnya Tom,
nggak enak yach.."
"Justru itu Ma, Mama punya
sempit kayak punya gadis. Saya
senang Ma, karena vagina Virni
sudah agak lebar, Mama hebat,
pasti Mama rawat yach?"
"Iya, sayang.. walau Mama
jarang ditusuk, vaginanya harus
Mama rawat sebaik-baiknya, toh
kamu juga yang nusuk.."
"Iya Ma, saya senang bisa
menusukkan batang saya ke
vagina Mama yang sedaap ini.."
"Akhh.. batangmu besar sekali.."
Vagina Mama Mona sudah
terterobos juga oleh batang
kemaluanku yang diameternya 4
cm dan panjangnya 28 cm,
setelah 6 kali kuberikan tekanan.
Pinggulku kugerakan maju-
mundur menekan vagina Mama
Mona yang sudah tertusuk oleh
batangku, Mama Mona hanya
bisa menahan rasa sakit yang
enak dengan memejamkan mata
dan melenguh kenikmatan,
badannya digoyangkan
membuatku semakin semangat
menggenjotnya hingga sampai
semua batangku masuk ke
vaginanya. "Tom.. nggehh..
ngghh.. batangmu menusuk
sampai ke perut.. nich.. agghh..
agghh.. aahh.. eenaakkhh.." Aku
pun merasa keheranan karena
pada saat masukkan batangku
ke vaginanya Mama Mona terasa
sempit, tapi sekarang bisa
sampai tembus ke perutnya.
Payudara Mama Mona yang
ranum dan terbungkus kulit
yang putih bersih dihiasi puting
kecil kemerahan sudah kuterkam
dengan mulutku. Payudara itu
sudah kuhisap, kujilat, kugigit
dan kukenyot sampai putingnya
mengeras seperti batu kerikil
dan Mama Mona belingsatan,
tangannya membekap kepalaku
di payudaranya sedangkan
vaginanya terhujam keras oleh
batangku selama hampir 1 jam
lamanya yang tiba-tiba Mama
Mona berteriak dengan lenguhan
karena cairan telah keluar dari
vaginanya membasahi batangku
yang masih di dalam vaginanya,
saking banyaknya cairan itu
sampai membasahi pahanya dan
pahaku hingga berasa lengket.
"Arrgghh.. argghh.. aakkhh..
Mama.. keluar nich Tom.. kamu
belum yach..?" Aku tidak
menjawab karena tubuhnya
kuputar dari posisi terlentang
dan sekarang posisi
menungging dimana batangku
masih tertancap dengan
kerasnya di dalam vagina Mama
Mona, sedangkan dia sudah
lemas tak berdaya. Kuhujam
vagina Mama Mona berkali-kali
sementara Mama Mona yang
sudah lemas seakan tidak
bergerak menerima hujaman
batangku, Payudaranya
kutangkap dari belakang dan
kuremas-remas, punggungnya
kujilat. Hal ini kulakukan sampai
1 jam kemudian di saat Mama
Mona meledak lagi mengeluarkan
cairan untuk yang kedua kalinya,
sedangkan aku mencapai puncak
juga dimana cairanku kubuang
dalam vagina Mama Mona
hingga banjir ke kain sofa
saking banyaknya cairanku yang
keluar. "Akhh.. akh.. Ma, Vagina
Mama luar biasa sekali.." Aku pun
ambruk setelah hampir 2,5 jam
merasakan nikmatnya vagina
mertuaku, yang memang nikmat,
meniban tubuh Mama Mona
yang sudah lemas lebih dulu.
Aku dan Mama terbangun
sekitar jam 12.30 malam dan
kami pindah tidur ke kamar
Mama Mona, setelah terbaring di
sebelah Mama dimana kami
masih sama-sama bugil karena
baju kami ada di sofa, Mama
Mona memelukku dan mencium
pipiku.
"Tom, Mama benar-benar puas
dech, Mama pingin kapan-kapan
coba lagi batangmu yach, boleh
khan.."
"Boleh Ma, saya pun juga puas
bisa mencoba vagina Mama dan
sekarangpun yang saya
inginkan setiap malam bisa tidur
sama Mama jika Virni nggak
pulang."
"Iya, Tom.. kamu mau ngeloni
Mama kalau Virni pergi?"
"Iya Ma, vagina Mama nikmat
sih."
"Air manimu hangat sekali Tom,
berasa dech waktu masuk di
dalam vagina Mama."
"Kita Main lagi Ma..?"
"Iya boleh.."
Kami pun bermain dalam nafsu
birahi lagi di tempat tidur Mama
hingga menjelang ayam
berkokok baru kami tidur. Mulai
hari itu aku selalu tidur di kamar
Mama jika istriku ada syuting di
luar kota dan ini berlangsung
sampai sekarang.
TAMAT

3 komentar:

  1. vimax obat pembesar penis 081214642220-BB 2A06A599,obat pembesar penis,obat vimax kalimantan,vimax pembesar penis,obat pembesar penis,pembesar penis

    BalasHapus
  2. Best sangat cerita ni.. Buatkan saya nak baca tiap hari..
    Tumpang Iklan
    No 1 Di Malaysia..
    Lelaki mesti baca!!!~
    >>>Enlargexl:Besarkan Zakar dan Panjangkan Zakar Semula Jadi! <<<

    BalasHapus
  3. Cerita yang sangat menarik admin.. pengalaman sendiri ke?.
    Tumpang Iklan

    Best betul tuan..memang best..
    Apa yang best?.
    Ubat tuan memang jadi.. best sangat..
    Keras macam batu..tahan lama lak tu..
    Meraung isteri saya..hahahah
    Baguslah tu..teruskan usaha demi negara.
    Hehe..terima kasih tuan..
    Lain kali nak order lagi..

    >>>Enlarge XL Malaysia-Besarkan Zakar dan Panjangkan Zakar Semula Jadi! <<<

    BalasHapus